Awas… Bahaya Kantong Plastik
Badrut Tamam*
Beberapa hari lalu (14 Juli 2009) Balai POM pusat mensinyalir bahwa kresek (khususnya berwarna hitam) tidak boleh digunakan sebagai pengemas primer (bersentuhan secara langsung dengan bahan makanan). Alasannya adalah ketidakjelasan bahan penyusun dari tas kresek tersebut, yang diduga bisa berasal dari hasil daur ulang bahan plastik pengemas bahan berbahaya seperti pestisida, logam-logam berat, kotoran dan sebagainya. Disamping kresek, kantong plastik sebenarnya tidak semua aman untuk membungkus makanan.
Kantong plastik, dalam dekade ini, mendominasi penggunaan bahan pengemas makanan yang ada di masyarakat. Tiada lain karena sifat plastik yang lebih fleksibel (termoplastis), ringan tapi kuat, tidak karatan, serta selektif terhadap uap air dan gas dibandingkan pengemas yang lain. Sifat yang demikianlah yang akhirnya menggeser perlahan tapi pasti pengemas-pengemas lain seperti gelas, karton, daun pisang, daun jati, dan juga janur untuk pangan tradisional tertentu. Pilihan terhadap plastik, juga karena bahan pengemas lainnya relatif mahal dan kadang tidak praktis.
Kantong plastik sesungguhnya adalah hasil reaksi bahan-bahan dasar (monomer) yang membentuk ikatan panjang yang disebut polimer. Sifat-sifat plastik tersebut sangat dipengaruhi oleh bahan dasar yang digunakan dalam pembuatannya. Bahan dasar plastik bisa berasal dari etilen, propilen, vinil klorida, stiren, atau melamin formaldehid. Maka sebutan jenis plastik umumnya menggunakan nama sesuai dengan bahan dasar yang digunakan dan ditambah dengan awalan poli, karena pembuatannya melalui proses polimerisasi. Sehingga nama jenis plastik itu diantaranya adalah polietilen (PE), polipropilen (PP), Polivinil klorida (PVC), Polisterin (PS), dan Melamin.
Persyaratan Bahan Pengemas
Dilihat dari penempatan bahan makanan, maka pengemas dibedakan atas dua macam yaitu pengemas primer dan sekunder. Pengemas primer artinya pengemas tersebut bersentuhan secara langsung dengan bahan makanan. Sedangkan pengemas sekunder tidak bersentuhan langsung dengan bahan makanan. Maka yang penting diperhatikan adalah persyaratan pengemas primer yang bersentuhan secara langsung dengan makanan. Persyaratan yang harus dimiliki, setidaknya, adalah:
1. Non toksik, artinya tidak menghasilkan racun atau bahan-bahan berbahaya akibat reaksi yang ditimbulkan selama bersentuhan dengan makanan. Demikian juga tidak mengubah warna, rasa dan aroma makanan saat dikemas dengannya. Sebagai contoh, penggunaan koran bekas sebagai pembungkus makanan sangat berbahaya karena tinta Koran yang mengandung timbal (Pb) dapat menempel pada makanan. Hal ini akan menyebabkan keracunan dan terakumulasi dalam tubuh menyebabkan kanker.
2. Pelindung, artinya bahan pengemas tersebut bisa melindungi bahan makanan dari kontaminasi mikroorganisme, kotoran, serangga. Disamping itu bahan pengemas dapat melindungi kadar air bahan dan menghindari oksidasi lemak, yang menyebabkan ketengikan pada bahan makanan. Banyak ditemui makanan jamuran dan bau tengik, selain karena pengolahan yang tidak memadai juga karena pengemasan yang kurang baik.
3. Penahan, artinya bahan pengemas tersebut dapat menahan bahan yang dikemas dari benturan, gesekan, dan tekanan yang dapat merusak bahan yang dikemas secara fisik.
Kode Plastik dan Tingkat Keamanannya
Masing-masing jenis plastik memiliki kode nomer tertentu untuk menunjukkan bahan dasar apa yang digunakan. Umumnya kode itu berada di tengah-tengah gambar segitiga, sebagai lambang recycled (dapat didaur ulang). Selain itu kode tersebut digunakan untuk memudahkan produsen dan konsumen memilih dan mengontrol plastik mana yang aman digunakan untuk membungkus makanan.
Tingkat keamanan suatu jenis plastik tergantung pada jenis plastik, temperatur bahan dan proses pengolahan yang dilakukan, keasaman dan kebasaan bahan yang dikemas. Hal itu disebabkan karena setiap jenis plastik akan bereaksi dengan bahan yang dikemas melalui migrasi bahan-bahan penyusun plastik tersebut ke dalam makanan yang dikemasnya. Migrasi penyusun plastik akan terakselerasi oleh kondisi pengolahan dan komponen kimia bahan yang dikemas. Sehingga meskipun suatu jenis plastik dinyatakan aman, tapi tidak berarti 100% aman. Diantara jenis plastic tersebut adalah:
Kode 01 (Polietilen Tereptalat :PET) memiliki sifat jernih, kuat, kedap gas dan air, dan melunak pada suhu 80 derajad Celsius. Aman untuk digunakan pengemas bahan makanan.
Kode 02 (High Density Polietilen: HDPE) memiliki sifat keras hingga semi fleksibel, tahan terhadap bahan kimia, permukaan berlilin, buram, melunak pada suhu 75 derajad Celsius. Aman untuk digunakan pengemas bahan makanan.
Kode 03 (Polivinil klorida: PVC) memiliki sifat kuat, keras, busa jernih, bentuk mudah dirubah dengan pelarut, melunak pada suhu 80 derajad Celsius. Tidak aman untuk digunakan pengemas bahan makanan.
Kode 04 (Low density polyethylene: LDPE) memiliki sifat kuat, fleksibel, mudah dibentuk, tidak jernih tapi tembus cahaya, melunak pada suhu 70 derajad Celsius. Aman untuk digunakan pengemas bahan makanan.
Kode 05 (Polipropilen: PP) memiliki sifat keras tapi fleksibel, permukaan berlilin, tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak, melunak pada suhu 140 derajad Celsius. Aman untuk digunakan pengemas bahan makanan.
Kode 06 (Polistiren PS) atau polistiren busa (EPS-stryfoam) memiliki warna busa berwarna putih, kaku, ringan, getas, buram dan terpengaruh lemak. Diwaspadai karena memungkinkan migrasi arsen ke dalam makanan.
Melamin formaldehid mempunyai sifat keras, mudah diwarnai, bebas rasa dan bau, kurang tahan terhadap asam dan basa. Diwaspadai untuk menyimpan makanan yang terlalu asam atau basa.
Bahaya Kresek (tas plastik) Warna Hitam
Balai POM pusat telah mensinyalir bahwa kresek warna hitam tidak boleh digunakan sebagai pengemas primer (bersentuhan secara langsung dengan bahan makanan yang dikemas). Alasannya adalah ketidak jelasan bahan yang digunakan kresek tersebut saat daur ulang. Bisa jadi plastik yang didaur ulang berasal dari plastik tempat menyimpan pestisida, logam-logam berbahaya, kotoran, racun dan lain-lain. Umumnya, saat daur ulang bahan-bahan pastik dicampur jadi satu, dilebur, kemudian dicetak sesuai dengan peruntukkannya. Jika ingin kresek/tas plastik memiliki warna, maka ditambah dengan zat pewarna sintetis seperti hitam, biru, merah dan lain-lain.
Bahaya penggunaan tas kresek berwarna tersebut adalah dikhawatirkan residu (sisa) bahan berbahaya yang melekat pada plastik sebelum daur ulang masih berada di dalam produk kresek yang dihasilkan. Jika kresek tersebut digunakan sebagai pengemas primer, ia akan bersentuhan secara langsung dengan bahan makanan, akhirnya makanan tersebut bisa mengandung senyawa penyusun dan residu yang terkandung dalam plastik tersebut. Itu terjadi karena perpindahan (migrasi) bahan/komponen dalam plastik ke bahan mekanan tersebut. Apalagi suhu makanan yang dibungkus cukup tinggi yang menyebabkan percepatan penguraian komponen plastik/kresek. Bahayanya bagi kesehatan manusia adalah timbulnya penyakit kanker dan degeneratif yang lain.
Saran
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan menghindari dari keracunaan makanan, adalah:
• Hendaknya tidak menggunakan kresek sebagai pengemas primer, seperti saat membungkus kue, gorengan, bakso, bubur kacang ijo dan lain-lain.
• Mengurangi pengunaan plastik untuk membungkus dan menyimpan makanan, tapi lebih memanfaatkan bahan dari gelas.
• Sebaiknya menghindari menempatkan makanan dalam plastik saat proses pengolahan panas seperti microwave, mengukus, mendidihkan atau menggoreng.
• Menghindarkan makanan yang dikemas plastik dari paparan sinar matahari dan panas.
• Tidak menyimpan makanan terlalu lama dalam plastik.
• Membudayakan membawa tas kain saat berbelanja di pasar untuk mengurangi pemakaian plastik sebagai pembungkus.
Selasa, 29 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
wah info keren nih pak, makasih atas infonya...tapi kok blognya kurang keren ya, coba lebih keren lagi, didesign dengan desain yang wah...pasti bakal jadi blog yang kueren abiez nih pak, kalo boleh saran mungkin cari buku di toko buku tentang blog, biar tampil keren gitu, terimakasih pak, moga gak marah....
BalasHapus